Minggu, 07 April 2013
SUNAN GESENG
Pada zaman wali songo terkenallah seorang wali dari jawa yang bernama Raden Said yang terkenal dengan Sunan Kalijogo.
Pada saat itu Sunan Kalijogo syiar agama Islam di suatu daerah, beliau bertemu dengan seorang hamba Allah yang bernama Ki Cokrojoyo, istrinya bernama Rubiyah dan memiliki seorang putra bernama Joko Bedug, pekerjaan Ki Cokrojoyo menyadap gula kelapa, walau hanya dengan kehidupan yang sederhana keluarganya tentram dan bahagia, karena Ki Cokrojoyo dan keluarganya �nrimo ing pandum �dengan ketentramannya itu. Ki Cokrojoyo senang bersenandung (uro-uro), dalam perjalanan syiarnya Kanjeng Sunan Kalijogo bertemu dengan Ki Cokrojoyo, yang akhirnya diajarkan Kalimat Dzikir yang dilantunkan dengan pujian.
Hari hari Ki Cokrojoyo selalu pujian dengan kalimat yang diajarkan oleh Wali Allah Sunan Kalijogo, dan suatu saat keajaiban terjadi dengan amalan itu saat Ki Cokrojoyo mengambil hasil panennya yang dibuat gula kelapa tiba-tiba berobahlah gula kelapa itu menjadi emas, namun Ki Cokrojoyo tidak menjadi bangga malah beliau langsung bersiku dan berpamitan pada istri dan anaknya untuk mencari Kanjeng Sunan Kalijogo.
Setelah ketemu Kanjeng Sunan Kalijogo menerima Ki Cokrojoyo di terima sebagai murid dan disuruhnya bertapa, yang insya allah dilakukan satu tahun. Setelah satu tahun Kanjeng Sunan Kalijogo teringat akan kondisi muridnya yang bertapa lalu dicarinya dalam pencarian tempat yang digunakan bertapa telah menjadi hutan alang-alang yang akhirnya dibakar oleh Kanjeng Sunan Kalijogo, setelah habis alang-alangnya barulah tampak Ki Cokrojoyo masih dalam kondisi bertapa dangosong , karena terbakarnya dengan ilalang dan pada saat itu dibangunkannya Ki Cokrojoyo dengan ucapan salam Kanjeng Sunan Kalijogo yang akhirnya terbangun dan langsung sungkem ( sujud ) terhadap Gurunya, setelah itu Kanjeng Sunan Kalijogo memerintahkan untuk mandi dan menyuruh pulang menemui keluarganya, setelah ketemu keluarga diceritakannya segala kejadian pada istrinya dan anaknya. Istri dan anak ikut bersyukur kehadirat Allah atas diselamatkannya Ki Cokrojoyo atas bimbingan Kanjeng Sunan Kalijogo.
Dari perjalanan itu diangkatlah derajat Ki Cokrojoyo di hadapan Allah menjadi Wali Allah, maka Ki Cokrojoyo di beri nama oleh Kanjeng Sunan Kalijogo menjadi Sunan Geseng untuk mengingat laku dan ketawadukannya terhadap Guru sehingga bisa mencapai derajat mulia. Dan setelah itu di tugaskannya Sunan Geseng oleh Sunan Kalijogo untuk syiar Islam, khususnya mengajak masyarakat untuk bertauqid membaca dua kalimat syahadat yang terkenal ajakan Sunan Geseng yaitu masalah ( sasahidan )membaca dua kalimah syahadat dan menjalankan ajaran Rosul Muhammad SAW. Selain Sunan Geseng ada murid-murid Sunan Kalijogo yang terkenal lagi yaitu Sunan Bayat (Klaten), Syekh Jangkung (Pati) dan Ki Ageng Selo (Demak). Dari riwayat itulah maka kami jama'ah Dzikrurrohmah sedikit mengingat sejarah beliau karena beliau termasuk Wali Allah yang juga berjasa dalam pengembangan Islam di Tanah Jawa.
METODE DAKWAH SUNAN GESENG
Sunan Geseng berdakwah dengan sangat santun dan arief, yaitu melakukan pendekatan budaya dengan masyarakat jawa. Seperti yang di lakukan Gurunya Kanjeng Sunan Kalijogo, Berda'wah dengan menggunakan wayang kulit, melakukan selamatan yang tujuannya untuk bersedekah dan muji syukur kehadirat Allah, serta memuliakan tamu-tamu santri, umat, masyarakat, pejabat yang diajak berdzikir dan puji-pujian. Dengan cara itulah masyarakat jawa yang tadinya hindu, budha diajak menyeberang ke Islam.
Begitulah bijaknya Sunan Geseng Wali Allah tidak mematikan budaya-budaya yang baik dan luhur. Yang dilakukan dengan tidak melanggar aqidah dan syariat, tapi sangat ampuh untuk menyatukan, umat masyarakat. Dengan kondisi seperti itu, maka jama'ah Dzikrurrohmah Sunan Geseng di Kediri, melajutkan cara yang bijak tersebut dengan mengadakan kegiatan pada Bulan Muharom ( suro ), melakukan barokahan amaliyah Dzikrurrohmah dan membaca Sholawat Nabi 1000 kali, secara berjama'ah selama 40 malam yang dilakukan di Aula Sunan Geseng, Kediri. Setelah mencapai hari ke 40 diadakan khataman dengan bersedekah 40 tumpeng komplit yang pada acara itu untuk memuliakan para tamu, santri, dan kalangan pejabat, ulama, kyai dan masyarakat luas dengan makan bersama, yang juga dihibur dengan musik jemblung dengan lantunan puji-pujian sholawat Nabi, serta diadakan pengajian, untuk menambah khasanah tentang agama Islam, sebagai agama Rohmatan Lil'alamin.
Kondisi yang dijalankan jama'ah Dzikrurrohmah seperti itu, bertujuan memperkuat ukhuwah, menyambung silaturohmi mengajak bersedekah. Dan berdzikir bersama sesuai anjuran Kanjeng Rosul Muhammad SAW. Dan masih ada kegiatan ibadah yang dilakukan jama'ah yaitu amaliyah di Bulan Maulud dan Bulan Romadhon, serta Haul Kanjeng Sunan Geseng. Alhamdulillah telah mendapat dukungan dari umat masyarakat, kyai dan para pejabat Pemerintah Kota Kediri.
Semoga dari sedikit penjelasan ini kita bisa melanjutkan perjuangan beliau Sunan Geseng dan Wali-Wali Allah semua sebagai generasi penerus Nabi Rosul Muhammad SAW. Kami kira hanya ini yang sanggup kami aturkan sekelumit sejarah dari Wali Allah Sunan Geseng, kami yang banyak kurang dan khilaf mohon maaf, astaghfirullohal' adzim dan sebagai seorang hamba kami hanya bisa bertawaduk atas perintah Allah Nabinya dan Wali-nya yang telah mendapat kemuliaan di sisi Nya. Semoga menjadi manfaat, amin.
Jumat, 05 April 2013
gus maksum dlm konser kantata
"Once Upon Time in" Parkir TimurKH Maksum JauhariCerita tentang seorang kiai bukan saja jago mengaji ayat Alquran tetapi juga sakti bak pendekar silat, sungguh, bukanlah isapan jempol atau semata kisah sinetron dan film. Bukti itu bisa dilihat saat kelompok musik Kantata Takwa Samsara menggelar konsernya di Parkir Timur, Senayan, Senin malam, 6 Juli 1998.
Primadona grup musik yang dimotori pengusaha Setiawan Djody ini adalah Iwan Fals, yang kerap melantunkan syair lagu yang penuh muatan kritik sosial. Buktinya, massa penonton yang beringas itu kemudian merangsek ke atas panggung dan menyeret-nyeret -- sebetulnya berebut menyalami dan memeluk -- Iwan, sehingga bekas pengamen jalanan itu pun kerepotan karena ternyata dia pun tak mampu meredam keberingasan massa itu. Apalagi massa lainnya kemudian juga melempar berbagai benda yang ada di sekitar mereka: botol plastik, kaleng minuman, dan lain-lain.
Di saat yang gawat itulah muncul KH Maksum Jauhari, kiai Nahdatul Ulama dari Kediri, Jawa Timur, yang sehari sebelumnya mengikuti"istigotsah kubro" bersama para "nahdliyin" di tempat yang sama. Dengan sekali sentakan tangannya, berbagai benda tadi jatuh ke tanah sebelum sempat menyentuh Iwan dan kawan-kawannya di panggung: Setiawan Djody, Sawung Jabo, Yockie Suryoprayogo, penyair Rendra, dan lain-lain. Bukan hanya itu, massa yang kain brutal itu pun terjengkang ke tanah bak dihempas sabetan topan. Dan, sungguh, semuanya bukanlah adegan film yang penuh trik macam yang diperankan Jet Li dalam berbagai sekuel "Once Upon Time in China"itu.
Sesungguhnya, kiai nyentrik -- karena suka berpakaian "semau "gue""ini tidak berencana mengeluarkan aji-aji kesaktiannya. "Aku tahu, risikonya berat," kilah pengasuh pondok pesantren di Lirboyo, Kediri, ini dalam dialek Jawa Timur yang kental.
Hanya karena dia "ngenes "melihat Iwan yang ditarik-tarik massa hingga tidak berdaya itu, maka dengan terpaksa dia keluarkan ilmu tenaga dalamnya: tanpa menyentuh, orang-orang pun terjungkal. "Mana aku tega mendiamkan orang-orang mengusik Iwan di depan mataku sendiri. Padahal aku tahu pasti, Iwan berusaha menenangkan penggemarnya. Eh, mereka malah nekat, nggak peduli dan terus memaksa Iwan," kisahnya.
Sejak awal kerusuhan sebisa mungkin Gus Maksum mencoba menenangkan massa. Dibujuknya massa agar ikut melafalkan shalawat. Karena bujukannya tidak digubris, dan massa terus merangsek, Pak Kiai berteriak lantang, "Silakan maju, kalau berani! Aku juga "wong" Arek yang bisa memecahkan kepala kalian!"
Ucapan itu -- mungkin tak terdengar -- dianggap angin lewat. Massa tambah beringas dan terkesan balik menantang. Maka, ya… begitu itulah, tenaga dalamlah yang lantas bicara.
Menurut Pak Kiai yang berambut gondrong ini, sebetulnya dia pantang mengeluarkan ilmunya. Katanya, itu sama saja dengan melanggar kesepakatannya dengan gurunya. "Teapi karena waktunya terdesak, masa aku pasrah. Ya, itung-itung bela diri," ucapnya sambil tertawa dan mengelus-elus jenggotnya yang panjang. Dia mengaku, esoknya badannya menjadi pegal. "Mungkin aku juga kualat, karena seharusnya tak perlu mengeluarkan jurus jitu," sambungnya terkekeh.
Bukan sekarang ini saja dia mengeluarkan rapalannnya. Dua tahun sebelumnya, saat pesantrennya disatroni orang yang mencurigakan, orang yang menyatroni itu itu pun terpental karena sabetan tangan KH Maksum.
Eh, omong-omong, siapa "sih" guru Pak Kiai? Awalnya, dia menggeleng, sebelum kemudian berbisik perlahan, "Guruku Gusti Allah."
Kamis, 04 April 2013
BANYAK ANAK BANYAK REZEQI
BANYAK ANAK BANYAK REJEQI.smua lapisan masyarakat tak asing lgi dg semboyan itu.kususnya masyarakat pulau jawa.dg berbagai penelitian,dari mulai dialoq langsung ataupun dari layanan internet.baik itu dari para blogger ataupun media2 online.hasil menunjukkan bahwa slogan itu tidak berlaku lagi pada saat jaman ini.hal ini telah mereka buktikan dg fakta yg ada,dan teori2 yg sangat apik.
Dan sebagian kecil lgi membenarkan slogan tersebut.akan tetapi, mereka kurang tahu apa kenapa dan bagaimana mereka membenarkan.sebagian besar,mereka punya jawaban tpi kurang memuaskan.dan bila saling adu argumen pihak yg kontralah yg lebih menang.karena dg fakta2 yg ada menguatkan argumen2 mereka.
Nah.... dlm hal ini saya akan mengupas salah atau benarkah slogan itu.saya yg seorang lulusan smp,membenarkan slogan tersebut dan berlaku sampai saat ini.saya menentang siapapun mereka,entah dia seorang dr/ir/drs atau apapun titlenya yg mengatakan slogan itu tk berlaku lagi pd saat ini.saya anggap mereka salah dlm bertindak untuk menentukan hukum sesuatu.seharusnya mereka mempelajari dulu kalimatnya bukan to the poin pd fakta2nya. Kenapa saya anggap slogan itu masih berlaku sampai saat ini....
ALASAN.dari kalimat slogan banyak anak banyak rezeqi.kita lihat kata2 rezeqi,apa itu rezeqi?......rezeqi adalah segala sesuatu pemberian tuhan.baik itu harta,air,tumbuhan,akal fikiran,kesehatan,anak dll.anak adalah rezeqi.anak 1 berarti di beri rizqi anak 1.anak 2/3/4/8 di beri rizqi anak 2/3/4/8.sekarang punya anak 1 dg anak 4 banyak mana rizqinya.....?
pasti banyak anak 4 rizqinya.dan bagi mereka2 yg selalu kontra saya kira salah dlm mengartikan kata rizqi.saya yakin mrk mengartikan kata rizqi adalah uang/harta.mrk tk tahu bahwa anak,kesehatan,harta,angin dan apa yg di berikan tuhan pd kita adalah suatu rizqi.
Pembaca budiman.itulah uraian seorang alumni smp.Yang juga membenarkan slogan BANYAK ANAK BANYAK REZEQI.dan saya membenarkan slogan itu tdk berlaku untuk sekarang ini,jikalau kata rizqi di ganti dg harta/uang.BANYAK ANAK BANYAK UANG/HARTA.tdk berlaku di saat ini.(memang dr nabi adam sampai sekarang tdk berlaku)
pak drs/dr/ir/prof.inilah uraian saya
Dan sebagian kecil lgi membenarkan slogan tersebut.akan tetapi, mereka kurang tahu apa kenapa dan bagaimana mereka membenarkan.sebagian besar,mereka punya jawaban tpi kurang memuaskan.dan bila saling adu argumen pihak yg kontralah yg lebih menang.karena dg fakta2 yg ada menguatkan argumen2 mereka.
Nah.... dlm hal ini saya akan mengupas salah atau benarkah slogan itu.saya yg seorang lulusan smp,membenarkan slogan tersebut dan berlaku sampai saat ini.saya menentang siapapun mereka,entah dia seorang dr/ir/drs atau apapun titlenya yg mengatakan slogan itu tk berlaku lagi pd saat ini.saya anggap mereka salah dlm bertindak untuk menentukan hukum sesuatu.seharusnya mereka mempelajari dulu kalimatnya bukan to the poin pd fakta2nya. Kenapa saya anggap slogan itu masih berlaku sampai saat ini....
ALASAN.dari kalimat slogan banyak anak banyak rezeqi.kita lihat kata2 rezeqi,apa itu rezeqi?......rezeqi adalah segala sesuatu pemberian tuhan.baik itu harta,air,tumbuhan,akal fikiran,kesehatan,anak dll.anak adalah rezeqi.anak 1 berarti di beri rizqi anak 1.anak 2/3/4/8 di beri rizqi anak 2/3/4/8.sekarang punya anak 1 dg anak 4 banyak mana rizqinya.....?
pasti banyak anak 4 rizqinya.dan bagi mereka2 yg selalu kontra saya kira salah dlm mengartikan kata rizqi.saya yakin mrk mengartikan kata rizqi adalah uang/harta.mrk tk tahu bahwa anak,kesehatan,harta,angin dan apa yg di berikan tuhan pd kita adalah suatu rizqi.
Pembaca budiman.itulah uraian seorang alumni smp.Yang juga membenarkan slogan BANYAK ANAK BANYAK REZEQI.dan saya membenarkan slogan itu tdk berlaku untuk sekarang ini,jikalau kata rizqi di ganti dg harta/uang.BANYAK ANAK BANYAK UANG/HARTA.tdk berlaku di saat ini.(memang dr nabi adam sampai sekarang tdk berlaku)
pak drs/dr/ir/prof.inilah uraian saya
persepsi masyarakat tentang ponpes
Persepsi masyarakat tentang pondok pesantren memang kurang.mereka kurang tau apa dan bagaimana sesungguhnya pondok pesantren itu.mereka beranggapan bahwa ponpes itu tempat mengaji ا ب ت saja.hal itu salah besar.yang namanya mengaji itu attinya menuntut ilmu.jdi dlm ponpes itu intinya mempelajari ilmu.terutama kitab yg tk asing lgi dg sebutan kitab kuning.nah dlm berbagai kitab kuning sendiri bermacam2 jurusan ilmunya.misal tentang ilmu bahasa,sastra,pengobatan,syair puisi,politk,administrasi,ilmu kejiwaan dsb.hal ini terbukti banyak budayawan yg berasal dari ponpes.seperti penyair yg di kagumi iwan fals.yg tak lain adalah gusmus.beliau mendalami ilmunya dari ponpes sehingga menjadi budayawan terkenal mengalahkan alumni2 bahasa sastra.
Dan taksedikit pula yg mengatakan "mondok kwi gae opo?ora knek ge golek kerjo"seperti yg saya alami waktu mau kepondok pesantren.smua orang hampir sama pendapatnya.tpi alhamdulillah,sampe sekarang saya bisa bekerja.bahkan ada teman yg dlm usaha masih kalah dg saya.pdhl mereka punya ijasah smu bahkan sarjana.sedang saya tk ada ijasah.selain saya,lebih banyak lagi alumnus ponpes yg lebih berhasil dlm usaha.nah ini membuktikan bahwa ponpes tk bisa d anggap remeh.cuma kelemahan ponpes tak ada ijasah formal.
Dlm ponpes memang tk di ajar untuk bekerja.akan tetapi di ajar bagaimana cara kita bekerja.kita di ajar bagaimana cara kita mencari ilmu.bukan di ajar bagamana cara mencari ijasah semu/palsu seperti yg terjdi pd anak2sekolah.
Sekolah pinter gak pinter iku gak penting.seng penting piye carane amrih nilai ijasahe apik.
Nah sedikit ulasan dari saya tentang ponpes.bila ada kekurangan dlm berbagai hal,terutama kata dlm menyusun kalimat,mohon maaf.karna saya hanyalah lulusan smp.bukan smu ataupun sarjana.
Rabu, 03 April 2013
WIRID media ritual alami
Berdzikir adalah anjuran Nabi untuk menjadikan hidup kita ayem tentrem hati dan fikiran, Berdzikir juga sangat baik untuk kesehatan, karena apa? langsung aja kita bahas dibawah :
*
*Rahasia La Ilaha Illallah dan Astagfirullah untuk menghilangkan nyeri serta menumbuhkan ketenangan dan kestabilan *saraf
*.
Sungguh, dengan mengingat Allah, hati akan tenang, "Ingatlah AKU, niscara AKU mengingatmu".
Lantunan wirid dzikir dan doa tidak hanya terbang menembus langit tetapi juga mengalirkan kebaikan pada seluruh bagian tubuh. Berbagai penelitian mutakhir menemukan bahwa gelombang suara sangat berpengaruh pada proses penyembuhan.
Mulai dari ilmuwan Han Jenny (1960), yang mengungkap pengaruh gelombang suara terhadap bentuk dan material sel hingga Fabien dan Grimal (1974) yang membuktikan bahwa bacaan ayat-ayat AL Quran mampu menghancurkan sel *kanker
*setahap dei setahap.
Buku ini mengulas hubungan erat antara zikir dan bacaan-bacaan berdimensi Ilahi dengan proses penyembuhan kerusakan jaringan saraf menurut ilmu kedokteran saraf dan ilmu tajwid.
Seluruh organ tubuh tidak akan berfungsi baik bila jaringan saraf mengalami kerusakan. Lewat penelusuran ilmiah dan praktek bertahun-tahun sebagai dokter, penulis mengungkap efek penyembuhan zikir bagian-bagian tubuh yang rusak dan mengalami gangguan, keajaiban zikir terhadap*kesehatan
* serta penyembuhan penyakit saraf yang sering diderita pasien, seperti nyeri (nyeri kepala tipe tegang, migren, fibromialgia, nyeri sendi, nyeri neuropati akibat kencing manis kronis, nyeri pinggang akibat iritasi akar saraf atau saraf terjepit), lumpuh karena stroke, depresi pascastroke, gangguan pikiran dan emosi serta gangguan tidur *(insomnia)
*
*Rahasia La Ilaha Illallah dan Astagfirullah untuk menghilangkan nyeri serta menumbuhkan ketenangan dan kestabilan *saraf
*.
Sungguh, dengan mengingat Allah, hati akan tenang, "Ingatlah AKU, niscara AKU mengingatmu".
Lantunan wirid dzikir dan doa tidak hanya terbang menembus langit tetapi juga mengalirkan kebaikan pada seluruh bagian tubuh. Berbagai penelitian mutakhir menemukan bahwa gelombang suara sangat berpengaruh pada proses penyembuhan.
Mulai dari ilmuwan Han Jenny (1960), yang mengungkap pengaruh gelombang suara terhadap bentuk dan material sel hingga Fabien dan Grimal (1974) yang membuktikan bahwa bacaan ayat-ayat AL Quran mampu menghancurkan sel *kanker
*setahap dei setahap.
Buku ini mengulas hubungan erat antara zikir dan bacaan-bacaan berdimensi Ilahi dengan proses penyembuhan kerusakan jaringan saraf menurut ilmu kedokteran saraf dan ilmu tajwid.
Seluruh organ tubuh tidak akan berfungsi baik bila jaringan saraf mengalami kerusakan. Lewat penelusuran ilmiah dan praktek bertahun-tahun sebagai dokter, penulis mengungkap efek penyembuhan zikir bagian-bagian tubuh yang rusak dan mengalami gangguan, keajaiban zikir terhadap*kesehatan
* serta penyembuhan penyakit saraf yang sering diderita pasien, seperti nyeri (nyeri kepala tipe tegang, migren, fibromialgia, nyeri sendi, nyeri neuropati akibat kencing manis kronis, nyeri pinggang akibat iritasi akar saraf atau saraf terjepit), lumpuh karena stroke, depresi pascastroke, gangguan pikiran dan emosi serta gangguan tidur *(insomnia)
Selasa, 02 April 2013
KUCING
Kisah Kucing Kesayangan Nab SAW, dan Keistimewaan Kucing Dalam IslamDidalam perkembangan peradaban islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap nafas dan gerak geliat perkembangan islam.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8nNUrGM-KEDR0M0M4BtHF4IDWiEGLbpeMdDjdzgEI_z_t-603yF3il1meIx9qGqMm00P3_VZXXdlpaj2dJNx6kADj5kvTt14P38miq1NLGyOpjoJvPtAa5xnGl-Yn5H38bspFFVwiz1Kw/s1600/cat.jpgDiceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.
Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhori, dikisahkan tentang seorang wanittidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Tak hanya nabi, istri nabi sendiri, Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq pun amat menyukai kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Seorang sahabat yang juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan Abu Hurairah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.
*Penghormatan para tokoh islam terhadap kucing pasca wafatnya Nabi SAW.*
Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, pada masa dinasti mamluk, baybars al zahir, seorang sultan yang juga pahlawan garis depan dalam perang salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya. Tradisi ini telah menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari damaskus, istanbul hingga kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.
*Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.*
Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan di dunia sastra, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.
*Kucing yang memberi inspirasi bagi para sufi.*
Seorang Sufi ternama bernama ibnu bashad yang hidup pada abad ke sepuluh bercerita, suatu saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap masjid kota kairo sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing melewatinya, Ibnu Bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yang ke dua, diam-diam Ibnu Bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai disebuah atap rumah kumuh, dan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong daging yang diberikan Ibnu Bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya. Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya pada tahun 1067.
Selain itu, kaum sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah Allah.*
*
*Cerita yang dijadikan sebagai sauri tauladan*
Salah satu cerita yang cukup mahsyur yaitu tentang seekor kucing peliharaan yang dipercaya oleh seorang pria, untuk menjaga anaknya yang masih bayi dikala ia pergi selama beberapa saat. Bagaikan prajurit yang mengawal tuannya, kucing itu tak hentinya berjaga di sekitar sang bayi. Tak lama kemudian melintaslah ular berbisa yang sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu dengan sigapnya menyerang ular itu hingga mati dengan darah yang berceceran.
Sorenya ketika si pria pulang, ia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya. Prasangkanya berbisik, si kucing telah membunuh anak kesayangannya! Tak ayal lagi, ia mengambil pisau dan memenggal leher kucing yang tak berdosa itu.
Tak lama kemudian, ia kaget begitu melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yang telah tercabik di belakang punggung anaknya. melihat itu, si pria menangis dan menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa ia telah mebunuh kucing peliharaannya yang telah bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya. Kisah ini menjadi refleksi bagi masyarakat islam di timur tengah untuk tidak berburuk sangka kepada siapapun.
*Hukum membunuh kucing*
Tahukah agan Nabi Muhammad saw juga membela kucing?Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:""Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah. "(Shahih Muslim No.4160)"dan Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar[1] dan Abu Hurairah.[2]
*Adakah manfaat kucing bagi dunia ilmu pengetahuan?*
Salah satu kitab terkenal yang ditulis oleh cendikia muslim tempo dulu adalah kitab hayat al hayaawan yang telah menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia zoologi saat ini. Salah satu isinya mengenai ilmu medis, banyak para dokter muslim tempo dulu yang menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk penyembuhan tulang, melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang.
Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos alat sihir di barat dapat terselamatkan.
*Kucing "Muqawwamah": Kucing Palestina yang Dipenjara di Sel Khusus Israel*
Jika boleh iri, kaum muslimin mungkin harus iri kepada kucing Palestina. Pasalnya, ditengah ketidakmampuan kita ikut membela saudara-saudara kita di Palestina yang kini sedang berjuang mempertahankan Masjidil Aqsha dari ancaman israel, justru seekor kucing tampil sebagai pahlawan. Kucing itu dinilai zionis-israel dapat membangkitkan perlawanan (muqawwamah).
Sebagaimana dikutip situs www.maannews.net, zionis-israel telah memenjarakan seekor kucing Palestina. Kucing ini dinilai menjadi penghubung di sel isolasi di kamp tahanan pejuang-pejuang Palestina di Negev.Menurut pejabat israel, kucing tersebut membantu para tahanan dengan membawa barang-barang ringan seperti surat, roti dan lainnya dari satu sel ke sel lain. Peran itu dimainkan si kucing selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya ketahuan.
Penjaga penjara Negev lalu menjebloskan kucing itu ke dalam sel khusus. Nah, siapa bersedia menjenguk kucing yang pintar ini? Adakah kira-kira pengacara dermawan yang akan membelanya?
gus maksum
Tragedi Kanigoro, ketika pesantren diserang dan al Qur'an diinjak-injak oleh PKI
KANIGORO (Arrahmah.com
) – Masih lekat di ingatan Masdoeqi Moeslim peristiwa di Pondok Pesantren Al-Jauhar di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kediri, pada 13 Januari 1965. Kala itu, jarum jam baru menunjukkan pukul 04.30. Ia dan 127 peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia (PII) sedang asyik membaca Al-Quran dan bersiap untuk salat subuh. Tiba-tiba sekitar seribu anggota PKI membawa berbagai senjata datang menyerbu. Sebagian massa PKI masuk masjid, mengambil Al-Quran dan memasukkannya ke karung. “Selanjutnya dilempar ke halaman masjid dan diinjak-injak,” kata Masdoeqi saat di rumahnya di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, pekan lalu seperti dilansirtempo.co.
Para peserta pelatihan digiring dan dikumpulkan di depan masjid. “Saya melihat semua panitia diikat dan ditempeli senjata,” tutur Masdoeqi, yang kala itu masuk kepanitiaan pelatihan.
Dia menyaksikan massa PKI juga menyerang rumah Kiai Jauhari, pengasuh Pondok Pesantren Al-Jauhar dan adik ipar pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Makhrus Aly. Ayah Gus Maksum itu diseret dan ditendang ke luar rumah.
Selanjutnya, massa PKI mengikat dan menggiring 98 orang, termasuk Kiai Jauhari, ke markas kepolisian Kras dan menyerahkannya kepada polisi. Menurut Masdoeqi, di sepanjang perjalanan, sekelompok anggota PKI itu mencaci maki dan mengancam akan membunuh. Mereka mengatakan ingin menuntut balas atas kematian kader PKI di Madiun dan Jombang yang tewas dibunuh anggota NU sebulan sebelumnya. Akhir 1964, memang terjadi pembunuhan atas sejumlah kader PKI di Madiun dan Jombang. “Utang Jombang dan Madiun dibayar di sini saja,” ujar Masdoeqi, menirukan teriakan salah satu anggota PKI yang menggiringnya.
Kejadian itu dikenal sebagai Tragedi Kanigoro pertama kalinya PKI melakukan penyerangan besar-besaran di Kediri. Sebelumnya, meski hubungan kelompok santri dan PKI tegang, tak pernah ada konflik terbuka.
Meski tak sampai ada korban jiwa, penyerbuan di Kanigoro menimbulkan trauma sekaligus kemarahan kalangan pesantren dan anggota Ansor Kediri, yang sebagian besar santri pesantren. Memang kala itu para santri belum bergerak membalas. Namun, seperti api dalam sekam, ketegangan antara PKI dan santri makin membara.
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Idris Marzuki, mengakui atmosfer permusuhan antara santri dan PKI telah berlangsung jauh sebelum pembantaian. “Bila berpapasan, kami saling melotot dan menggertak,” katanya. Kubu NU dan PKI juga sering unjuk kekuatan dalam setiap kegiatan publik. Misalnya ketika pawai memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus, rombongan PKI dan rombongan NU saling ejek bahkan sampai melibatkan simpatisan kedua kelompok. Kondisi itu semakin diperparah oleh penyerbuan PKI ke Kanigoro.
Peristiwa di Kanigoro itu pula yang memperkuat tekad kaum pesantren dan anggota Ansor di Kediri, termasuk Abdul, menyerang anggota PKI. Pembantaian mencapai puncaknya ketika pemerintah mengumumkan bahwa PKI adalah organisasi terlarang. Abdul dan para anggota Ansor lainnya semakin yakin bahwa perbuatan mereka benar. “Seperti api yang disiram bensin, kami semakin mendapat angin untuk memusnahkan PKI,” ujarnya.
mbah wasil setono gedong
Kota Kediri tak hanya dikenal sebagai kota tahu tetapi juga dikenal sebagai kota religi atau kota santri. Banyak pondok peantren yang tersebar di wilayah Kediri baik yang kecil yang santrinya hanya ratusan maupun yang besar yang santrinya mencapai ribuan. Beberapa diantaranya sudah terkenal se-antero Indonesia seperti Ponpes Hidayatul Mubtadiin atau yang dikenal dengan Ponpes Lirboyo,
Kemudian ada lagi, di Kota Kediri juga terdapat tempat wisata religi yang terletak di jalan Dhoho yaitu makam Syeh Sulaiman Syamsudin al-Wasil atau Syeh Ali Syamsu Zain yang dikabarkan sebagai Waliyullah, yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Wasil. Banyak yang tidak menyangka kalau di tengah pusat perbelanjaan tersebut terdapat makam yang menjadi salah satu wisata religi terkenal. Letaknya di tengah pemakaman umum lingkungan Setono Gedong di belakang Masjid Aulia. Tidak sulit untuk menuju ke lokasi makam karena cukup dengan berjalan kaki sekitar 100 meter ke arah barat melalui gang yang cukup lebar di tengah Jl. Dhoho.
Makam Mbah Wasil sealu ramai dikunjungi peziarah terutama pada malam Jumat, lebih lebih pada BulanRamadhan ini. Bukan hanya dari wilayah Kediri Raya, para peziarah juga banyak yang berasal dari luar daerah bahkan dari luar Jawa dan luar negeri. Mereka datang untuk berdoa, membaca tahlil, membaca Al-Quran dan ada juga yang hanya sekedar ingin tahu. Tujuannya pun beragam ada yang ingin mencari berkah, ada yang karena punya hajad seperti buka usaha baru, mau ujian, berdoa agar segera bertemu jodohnya, ada yang ingin rejekinya lancar dan ada juga yang berdoa agar diijinkan istrinya untuk menikah lagi.
Tetapi ada yang menarik, unik sekaligus janggal. Mayoritas peziarah ternyata belum mengenal siapa yang mereka ziarahi. Belum tahu asal usulnya, keturunan dan sejarahnya. Apakah Mbah Wasil keturunan Nabi Sulaiman, atau Nabi Ibrahim, atau juga apakah beliau penerus Syeh Abdul Qodir Jaelani juga tidak ada yang bisa memastikan. Mereka hanya mengenal nama Mbah Wasil melalui cerita dari mulut ke mulut. Bahkan toko buku dan aksesoris di area Masjid Setono Gedong tidak menjual buku biografi Mbah Wasil. Kata pemilik toko, buku tentang Mbah Wasil belum ada karena memang tidak ada yang berani menuliskannya.
Tetapi wajar banyak yang tidak tahu, karena memang sangat minim sumber pustaka atau literatur yang menerangkan jati diri Mbah Wasil. Bahkan beberapa ahli sejarah sangat terbatas untuk bisa menerangkan biografi beliau secara detail. Hanya sedikit sumber dan dugaan berdasar analisa sejarah dan arsitektur serta anatomi bangunan makam.
Paling tidak ada dua versi tentang sejarah dan asal usul Mbah Wasil, ada yang bilang beliau hidup di abad XI berarti sebelum wali songo dan ada yang menyebutkan beliau hidup di abad ke XIV di jaman walisongo. Menurut penjelasan Yusuf, juru kunci makam Mbah Wasil, Syeh Sulaiman Al-Wasil adalah utusan dari Istambul Turki pada abad ke XIV. Beliau diutus ke pulau Jawa untuk bertemu dengan walisongo guna membantu menyebarkan agama Islam pada masyarakat.
Dalam versi ini selain menyebarkan agama Islam, Mbah Wasil dan para sunan juga berencana membangun masjid agung yang dijadikan pusat penyebaran agama Islam di Kediri. Pembangunan masjid dimulai dari pembangunan pondasi di atas susunan batu di bagian bawah yang berwarna kekuningan di kompleks makam Setono Gedong. Tetapi menurut sumber lain susunan batu tersebut merupakan pondasi sebuah candi dari jaman Kerajaan Kadiri, sedangkan yang dibagian atasnya merupakan susunan batu yang belum selesai ditata.
Karena pembangunan masjid terhenti akhirnya material yang rencananya digunakan untuk membangun masjid itupun dibawa kembali oleh para wali untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Demak dan Masjid Cirebon. Area di atas pondasi itu sempat difungsikan sebagai sarana prasarana ibadah, dan tempat pertemuan para wali waktu di Kediri. Pondasi tersebut sempat rusak parah namun kembali ditata oleh masyarakat hingga akhirnya bisa digunakan kembali sampai sekarang.
Tetapi catatan bahwa mbah Wasil hidup pada abad XIV di masa walisongo sangat diragukan. Mayoritas ahli sejarah lebih condong bahwa beliau hidup pada abad XI dimana Syeh Sulaiman Syamsudin atau Syeh Ali Syamsu Zein ini adalah guru dari Raja Kadiri Sri Aji Jayabaya. Beliau berasal dari Negeri Persia datang ke tanah Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam. Ini tercantum dalam serat Jangka Jayabaya. Dikabarkan bahwa Mbah Wasil adalah guru spiritual Jayabaya bahkan konon ia adalah tokoh yang mempunyai andil besar dalam ramalan Jayabaya.
Mbah Wasil juga dikabarkan mempunyai empat pengikut setia dari Persia yang selalu menemaninya menyebarkan agama Islam. Keempat orang itu juga dimakamkan di kompleks pemakaman Setono Gedong di dekat makam Mbah Wasil.
Sementara itu juga tidak diketahui kapan Mbah Wasil meninggal karena di nisan makam Mbah Wasil tidak tertulis nama, tanggal, tahun dan keterangan lainnya yang menunjukkan waktu beliau meninggal. Di nisan hanya tertulis kalimat Syahadat yang mengartikan bahwa mbah Wasil adalah orang Islam yang ditokohkan dan dihormati masyarakat sekitar sebagai penyebar agama Islam.
Makam Mbah Wasil sebelum tahun 2003 belum masuk ke dalam rangkaian wisata religi di Jawa. Meski begitu makam Mbah Wasil sudah ramai dikunjungi peziarah yang mengetahui keberadaan makam tersebut dari mulut ke mulut. Tahun 2003 makam Mbah Wasil dipugar dan selanjutnya tahun 2007 dibuka menjadi tempat wisata religi pada masa pemerintahan walikota H.A Maschut.
Sampai sekarang makam Mbah Wasil ramai dikunjungi peziarah perempuan maupun laki laki terutama pada bulan Ramadhan. Yang berziarahpun beragam ada yang pakai sarung ada yang bercelana ada yang pakai kopyah dan ada yang gondrong. Perilaku sebagian dari merekapun kadang unik dan aneh. Ada yang sengaja tidur di area makam menginap beberapa hari sambil menjalankan ritual wiridan, memegang tasbih, mulut komat kamit entah apa yang dibaca. Banyak juga peziarah yang datang untuk menyelesaikan hafalan Al Qur’an.
Ridwan, salah satu peziarah dari Surabaya yang sudah 2 hari menginap di makam Mbah Wasil mengaku sengaja datang untuk memohon berkah dengan lantaran karomah Syeh Wasil. Situasi serta tempat yang teduh dan tenang membuatnya betah menginap di area makam Syeh Wasil sambil tadarus Al Qur’an hingga 30 juz.
Tetapi siapakah beliau, darimana dan keturunan siapa itu tidak pokok. Yang jelas kemasyhuran namanya, aura karomah kewaliannya, energi barokah yang diradiasikan mampu mengikat dan menarik banyak Muslim untuk datang berdoa dan melantunkan ayat ayat Allah. Ini menunjukkan beliau adalah tokoh yang agung dan dekat dengan sang pencipta. Semoga keberadaan makam Syeh Sulaiman Syamsudin Al-Wasil atau Syeh Ali Syamsu Zain ini bisa memancarkan cahaya ketenangan, kedamaian, keamanan dan kemakmuran khususnya di Kota Kediri termasuk bagi mereka yang rutin berziarah dan mendoakannya.(Kurnia)
Langganan:
Komentar (Atom)